PERTEMUAN YANG MENGESANKAN
Semua berawal ketika seorang
pemuda datang menghampiri seorang gadis desa yang sedang mencuci baju ditepian
sungai kala itu si gadis sedang asik mencuci pakaian, tiba-tiba saja pakaian si
gadis itu hanyut dan terbawa oleh arus sungai hingga berkilo-kilo meter
jauhnya. Seorang pemuda tadi datang menghampiri si gadis yang sedang menangis
karena pakaian yang tadi ia cuci semuanya hanyut kesungai dan tak atahu apa
yang akan terjadi bila ia ditanya ibunya, dia ketakutan sekali bila pakaian itu
tidak ditemukan kembali.
Dengan gesit seorang pemuda mengejar pakaian yang
hanyut tadi dengan semampunya ia berlari dan kemudian semuanya pun terjadi,
seorang pemuda meloncat kearah air terjun dan sesegera mungkin mengambil satu
persatu pakaian yang hanyut tadi. Karena pertemuan itulah si pemuda dan si
gadis berkenalan dan saling tukar no telepon, hari demi hari dilalui pemuda itu
dan tak lama kemudian si gadis pun memberi respon pada si pemuda itu dan
akhirnya mereka jadian dan memutuskan untuk menjadi pacar.
Dua bulan telah berlalu si pemuda mulai menampakkan
sifat buruknya mulai dari sering mabuk-mabukan hingga sering main judi, oh iya
tadi diatas aku belum memperkenalkan siapa gadis dan siapa pemuda, gadis
bernama (Raisa/Isa) dan pemuda (Joko), dan lokasi ini berada di pulau Jawa itulah nama pelaku dan lokasi dalam cerita
ini baik kita lanjutkan kembali ceritanya; saat Isa mengetahui kalau pacaranya
itu suka sekali mabuk-mabukan dan main judi Isa jadi takut, kalau-kalau Joko
berbuat semena-mena terhadap dirinya.
Satu minggu setelah kejadaian itu Isa mencari kembali
pemuda itu namun tak menemukannya, setelah kebingungan mencari Joko maka Isa
pun putus asa karena tak menemukan Joko, namun tak lama kemudian ada seorang
pemuda yang datang menghampiri Isa dan mengajaknya berkenalan dan akhirnya
mereka berteman baik. Setelah beberapa lama pada akhirnya Joko datang
menghampiri Isa namun Isa masih tak mau menyapa Joko karena Joko sudah
meninggalkan Isa tanpa memberi tahu pergi kemana, tapi setelah mendapat
penjelasan yang cukup jelas akhirnya Isa dapat menerima alasan itu. Hari
menjelang malam Isa meminta pamit pulang karena takut dimarahi oleh ibunya
kalau pulang malam, oh saya belum memberi tahu siapa orang yang berkenalan
dengan Isa tadi namanya adalah “Dito” atau masyarakat sekitar menyebutnya “Ato”
dia dengan Ato sudah dua bulan berhubungan baik, selama dua bulan itulah Ato
dan Isa sering mengobrol bareng tapi lama kelamaan tumbuh juga rasa saling
ketertarikan antara keduanya.
Ato dan Isa menjalani hubungan dengan berlandaskan
persahabatan tapi, setelah Isa menerima kembali Joko, Isa pergi meninggalkan
Ato yang sudah menghiburnya selama dua bulan belakangan ini, Ato sangat
terpukul ketika Isa pergi meninggalkan dia tanpa alasan yang tidak masuk akal.
Isa pergi dengan Joko untuk meresmikan hubungan mereka yang sudah mereka rajut
dengan sebaik mungkin, tapi Isa tidak tahu bagaimana keadaan Ato yang sudah
menemaninya selama dua bulan itu sepertinya Isa sudah tidak perduli lagi dengan
keadaan Ato yang sudah ia kenal baik itu. Ato merasa sakit hati dengan apa yang
dilakukan oleh Isa, tapi setelah difikir dengan masak-masak ternyata perbuatan
yang dilakukan Isa itu ada benarnya juga karena dengan begitu Isa dapat
memberikan kesempatan untuk Ato agar mendapatkan wanita yang lebih baik dari
dia.
Setelah pergi dua bulan akhirnya Isa pulang kedesa
dengan keadaan yang bahagia karena mereka sekarang sudah menikah, dan Joko kini
sudah berubah sudah tidak suka mabuk-mabukan lagi, Ato datang manghampiri Isa
kebetulan Ato juga lagi ada didesa karena ia sedang liburan dirumah neneknya.
Isa menyambut Ato dengan baik begitu pula dengan Joko yang kini sudah berubah
dan dapat menghargai Isa sebagai istri yang sangat disayanginya, Ato berkata
pada Isa……..
“ Saya ikut bahagia dengan kalian
berdua, akhirnya kalian menikah juga” saat Ato mengucapkan itu Ato tidak sadar
dengan airmata yang menetes dipipinya, Ato tidak bisa membendung rasa sedihnya
karena ia tidak bisa mandapatkan Isa, tapi Ato sadar bahwa masih banyak Isa-isa
yang lain dan lebih baik dari Isa yang sekarang ia kenal itu. Dua tahun telah
berlalu Ato pergi ke Amerika untuk menyelesikan studynya di negeri peman sam
itu, setelah Ato kembali kedesa semuanya telah berubah.
Saat Ato pergi ke sungai Ato melihat ada seorang
wanita cantik yang sedang membawa keranjang cucian Ato berniat untuk berkenalan
namun itu tak terjadi karena Ato kecebur sungai dan wanita itu tak melihat Ato
yang tercebur kesungai, hari berikutnya Ato kembali kesungai dengan harapan bertemu
kembali dengan wanita cantik yang kemarin tapi semuanya sia-sia wanita itu tak
muncul-muncul juga, sudah dua jam Ato menunggu wanita cantik itu tapi yang ada
hanya keranjang yang selalu dibawa wanita itu saja, Ato jadi bingung dengan apa
yang terjadi kemarin apa mungkin itu wanita asli atau hanya halusinasi Ato
saja.
Hari keduapun berlanjut Ato, bertemu dengan wanita
itu dan disaat itu pula Ato langsung berkenalan dengan wanita itu dengan penuh
rasa penasaran Ato menanyakan siapa namanya wanita itu menjawab dengan wajah
agak malu-malu.
“Nama saya Nina, kamu siapa N tinggal
dimana?”,
Ato menjawab “namaku Anto
tapi orang-orang sering memanggilku dengan kata Ato, aku tinggal tak jauh dari
sini!, kamu tinggal dimana?”
“ Rumah aku juga tak jauh dari sini,
rumah aku diujung jalan sini”
“ Nin apa aku boleh main kerumah
kamu?”
“ Oh
tentu saja tapi kalau mau kerumah aku jangan malam-malam, karena aku takut sama
ibu tiri aku”.
Dua jam berlalu begitu cepat,
Ato pamit untuk pulang karena ia baru ingat kalau ia belum makan pagi, Nina pun
mengucapkan salam“hati-hati ya dijalan” “Ok! Nin jangan hawatir” Ato pergi
pulang kerumah dengan perasaan senang karena sudah tahu nama wanita cantik itu
dan itu bukan sebuah mimpi belaka, sesampainya dirumaha Ato tidak lekas makan
tapi dia masih membayangkan betapa cantiknya wanita itu.
Isa dan suaminya hidup bahagia dengan didampingi oleh
dua orang anak hasil buah cinta mereka berdua, saat bercanda gurau dengan
suaminya Isa teringat dengan Ato yang dulu pernah menjadi teman sejatinya, dia
bertanya pada suaminya,
” Pak apa bapak masing ingat
dengan Ato?”
“ Ya, bapak masih ingat kan
yang membuat hubungan kita menjadi baik, karena dia kan bu”.
“ Ya pak, sekarang dia dimana
ya? Dia kan belum bertemu dengan kita sudah dua tahun dia pergi!”
“ Sudahlah Bu ntar juga kalau
ada jodoh kita akan ketemu kembali denganmya!”
Satu minggu dari percakapan tadi, tiba-tiba dengan
tidak sengaja Ato melintas dihadapan Isa dengan suaminya itu, dengan rasa agak
ragu Ato coba menyapa kedua orang tadi dan tak disangka-sangka ternyata memang
benar kalau mereka berdua itu adalah Isa dengan suaminya yang ia kenala dulu,
tapi Ato bingung dengan dua anak kecil yang mirip sekali dengannya, apa dia
anak dari Isa ? kalau pun benar kenapa dia mirip dengan aku, tak mirip dengan
ayahnya yang tampak sangar itu, dengan penuh rasa sedih Ato dan suami Isa
berpelukan dengan begitu eratnya, dan Isa merasa senang sekali karena Ato ada
dihadapannya sekarang, mereka akhirnya berbincang-bincang dengan begitu
gembiranya karena bisa bertemu kembali, Ato berkata…
“ Ini seperti mimpi aku dapat bertemu
dengan kalian kembali”
“ Ya, Ato kami juga serasa mimpi bisa
bertemu kembali dengan kamu ?”
“ Oh, ya tadi anak kecil itu anak
kalian bukan?”
“
Ya, itu anak kami tapi aku aneh kenapa anak aku itu tak ada yang mirip dengan
aku satu pun, apa mungkin karena Isa selalu memikirkan kamu saat mengandung
anak kami itu ?”
Sudah-sudah gak usah dipermasahkan lagi yang penting
kita sudah bertemu dengan orang yang sangat berperan sekali dalam hubungan kita
pak, Ato baru ingat dengan janji ia dengan Nina dengan tergesa-gesa Ato pamit
dari keluarga bahagia itu, dengan sekuat tenaga Ato lari dari rumah Isa menuju
rumah Nina, kira-kira jarak antara keduanya 5 kilo meter, dengan kaki sudah
lemas Ato terus berlari dengan penuh tanggung jawab ia langsung meminta maaf
pada Nina karena ia datang telat, tapi Nina begitu baik hati dengan penuh rasa
tenang Nina menjawab “ sudah tidak apa-apa aku bisa mengerti dengan kamu, kamu
sudah berusaha datang kemari tepat waktu.”, Nin sekali lagi maafkan aku ya aku
tadi mampir dulu dirumah teman soalnya aku sudah dua tahun lamanya tak bertemu
jadinya aku berbincang-bincang sebentar! Kamu tidak apa-apa kan Nin aku
datangnya telat!, sudah-sudah kamu jangan merasa bersalah seperti itu aku sudah
memaafkan kamu kok!, makasih Nin kamu memang ornag yang paling baik, pasti
eruntung sekali yang menjadi suami kamu.
Dua jam [ercaka[an berlangsung hari sudah semakin
sore akhirnya Ato pamit unatuk pulang, karena dia takut kemalaman di jalan. Nin
aku pulang dulu ya! Besok sore aku kesini lagi bolehkan!, ya tentu boleh besok
aku tunggu kamu jam 3 sore ingat jangan telat lagi! Ok nin.
Saat perjalanan pulang Ato mampir lagi kerumah Isa
disana ternyata yang ada hanya anak-anak saja aku tidak tahu kemana bapaknya
pergi mungkin dia lagi keluar mencari makanan aku tidak berani bertanya pada
Isa karena takut salah ngomong, dalam sela-sela percakapan kami aku bertanya
pada Isa.
“ Isa aku boleh bertanya sama kamu ?”
“ Kamu mau tanya apa, kayaknya penting!”
“ Ah, enggak aku hanya ingin tahu saja kenapa
anak-anak kamu mirip aku?”
“ Euh.ueh, sebenarnya mereka itu adalah anak kamu!”
“ Maksud kamu apa Isa bicara seperti itu?”
“
Ya!, masa kamu lupa kan dua tahun yang lalu kita pernah melakukan hubungan
suami istri “
“
Trus kenapa kamu ga bilang sama aku kalau kamu saat itu sedang hamil anak aku”
“
Aku takut kamu marah dengan perbuatan kita”
“
Sudah-sudah sekarang kamu kansudah menikah sama Joko jadi rahasia ini hanya
menjadi rahasia kita berdua saja”
“
Baiklah aku pegang janji kamu Ato”
“
Oh, ya isa sudah malam aku harus buru-buru pulang nih takut nenek cari-cari
aku”
“
Ya sudah kamu hati-hati dijalannya”
“
salam saja buat suami kamu”
“
ya nanti aku sampaikan”
Kala itu aku sangat merasa bersalah sekali karena aku
tega-teganya meninggalkan Isa yang pada waktu itu sedang mengandung anak aku,
darah daging ku. Sesamapinya dirumah aku menagis sekuat tenaga menahan rasa
bersalah aku pada isa, karena aku sudah menelantarkan dia selama dua tahun
lamanya.
Saat ini aku sudah bahagia hidup membangun sebuah
keluarga yang harmonis dengan Nina, ternyata Nina dapat menerima semuanya dan
dia tidak menolak kalau nanti Isa memberikan anak itu kepada kami, aku
bersyukur sekali bisa memiliki istri sebaik dan seteguh Nina, Ya tuhan terima
kasih karena engkau sudah memberikan pendamping hidup yang begitu sayang pada
keluarganya. Aku mengucapkan terima kasih kepada sekuanya yang sudah mendunkung
aku….. wasalam sekian cerita ini lain kali aku sambung lagi………………………
Dibawah guyuran hujan yang
begitu lebat ada seorang anak manusia yang berlarian terpontang panting mencari
tempat untuk berteduh dengan disinari bulan purnama yang keluar setelah hujan
itu reda akhirnya mereka memutuskan untuk meneruaskan kembali perjalanan
mereka, dua minggu setelah kejadian itu tanpa mereka duga mereka bertemu
kembali dengan wajah yang nampak bingung mereka akhirnya bertegur sapa juga.
Ketika mereka akan bersama-sama untuk berangkat
sekolah mereka saling tukar no telephon mereka dana setelah kejadian itu mereka
akhirnya berteman juga, sudah dua bulan mereka saling berkomuniksi dan mereka
memutuskan untuk bertemu disuatu tempat yang cukup romantis untuk orang yang
pacaran. Tapi ternyata salah satu dari mereka berhalangana hadir karena ada
kepantingan yang tidak dapat ia tinggalkan dengan begitu saja, setelah
mengalami kejadian itu akhirnya mereka memutuskan untuk bertemu lagi dilain kesempatan.
Tanpa disangka dan diduga ternyata mereka bertemu disebuah pesta yang diadakan
oleh salah satu dari teman mereka.
Oh iya aku belum memperkenalkan siapa pemeran diatas
baiklah dimulai dari cowo yang bernama Dimaz dan cewek namanya Livi mereka
berdua disudutkan pada sebuah masalah yang sama, mereka dipertemukan dibawa
guyuran hujan dan diterangi oleh bulan purnama karena mereka berdua adalah
salaha satu pasangan yang akan memenangkan hadiah pesta yang diadakan oleh
salah seorang dari teman mereka itu.
Tamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar